Perbandingan Trading Forex dan Trading Saham
Banyak orang yang pengen cuan besar, tapi bingung mau milih antara trading forex atau trading saham. Kedua jenis trading ini sama-sama bisa menghasilkan keuntungan yang menggiurkan, tapi punya perbedaan signifikan. Buat lo yang masih galau, artikel ini bakal ngupas tuntas perbandingan antara trading forex dan trading saham dengan bahasa yang asik dan mudah dipahami. So, yuk simak!
1. Pasar yang Ditradingkan
Forex atau Foreign Exchange adalah pasar yang digunakan untuk memperdagangkan atau memperjual belikan mata uang dari berbagai negara di seluruh dunia. Di sini, lo bisa untuk memperjual beli kan pasangan mata uang, misalnya EUR/USD (Euro terhadap Dolar AS). Pasar forex adalah yang paling likuid di dunia, karena melibatkan transaksi dari pemerintah, bank, perusahaan multinasional, hingga trader individu seperti lo.
Sementara itu, trading saham adalah aktivitas jual beli kepemilikan perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek. Lo beli saham suatu perusahaan, dan berharap harganya naik biar bisa lo jual dengan harga lebih tinggi. Trading saham fokus pada performa perusahaan yang jadi emiten.
2. Jam Trading
Ini salah satu perbedaan mendasar antara forex dan saham. Pasar forex buka 24 jam sehari selama 5 hari kerja dalam seminggu. Lo bisa trading kapan aja, baik pagi, siang, malam, atau bahkan tengah malam. Jadi, buat lo yang punya kesibukan lain di siang hari, forex bisa jadi pilihan yang lebih fleksibel.
Sedangkan pasar saham hanya buka sesuai jam kerja bursa efek di negara masing-masing. Di Indonesia, misalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) buka dari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB, dengan jeda istirahat di tengah hari. Ini bikin waktu lo buat trading saham lebih terbatas.
3. Likuiditas
Nada tidak perlu kuatir dengan liquiditas di pasar forex ini, karena Pasar forex adalah pasar yang paling likuid di dunia, bahkan dalam sehari saja, dipasar forex ini transaksinya bisa mencapai triliunan dolar. Ini artinya, lo gak akan kesulitan buat jual beli mata uang di pasar forex karena selalu ada pembeli dan penjual setiap saat.
Di sisi lain, likuiditas pasar saham tergantung dari popularitas saham yang lo beli. Saham blue chip seperti BBCA (Bank Central Asia) atau TLKM (Telkom Indonesia) emang cenderung lebih likuid, tapi kalau lo beli saham yang kurang populer, bisa aja lo kesulitan buat jual saham di harga yang lo mau.
4. Volatilitas
Forex cenderung lebih volatil dibanding saham. Pergerakan harga mata uang bisa berubah cepat dalam hitungan menit bahkan detik. Ini artinya, peluang buat dapet untung besar dalam waktu singkat lebih tinggi, tapi di sisi lain risiko juga lebih besar. Jadi, forex cocok buat lo yang suka tantangan dan punya waktu buat mantau market.
Sedangkan di pasar saham, volatilitasnya cenderung lebih stabil, terutama saham-saham blue chip. Pergerakan harga saham biasanya lebih lambat dibanding forex, tapi ini juga berarti risiko lo lebih terkendali. Buat lo yang suka pendekatan investasi jangka panjang, saham bisa jadi pilihan yang lebih aman.
5. Analisis dan Faktor Penggerak Harga
Di forex, pergerakan harga dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti suku bunga bank sentral, inflasi, data tenaga kerja, kebijakan moneter, dan berita politik internasional. Misalnya, kebijakan dari The Fed (bank sentral AS) bisa mempengaruhi pergerakan mata uang Dolar AS secara signifikan.
Sementara di saham, harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh fundamental perusahaan dan kondisi ekonomi domestik. Lo harus menganalisis laporan keuangan perusahaan, melihat pertumbuhan laba, dividen, dan prospek bisnis ke depannya. Selain itu, berita tentang sektor industri juga bisa mempengaruhi harga saham.
6. Leverage
Salah satu keuntungan terbesar trading forex adalah leverage yang tinggi. Leverage adalah “pinjaman” yang diberikan oleh broker agar lo bisa trading dengan modal yang relatif lebih kecil dari ukuran posisi sebenarnya. Di forex, leverage ini bisa kita atur besarnya, dan standarnya broker itu menggunakan leverage 1:500, tetapi ada juga broker yang menggunakan leverage lebih besar bahkan tak terbatas.. Artinya, dengan modal yang sagat kecil sekalipun, lo bisa kontrol posisi besar dan potensi keuntungan juga lebih besar.
Berbeda dengan bursa saham, leverage di bursa saham ini lebih terbatas. Kebanyakan sekuritas bursa saham cuma ngasih leverage itu sangat kecil, yaitu berkisar antara 1:2 atau 1:3 saja. Jadi, buat lo yang pengen trading dengan leverage besar, forex lebih cocok. .
Fun fact: Buat lo yang trading forex di OctaFX, lo bisa dapet rebate OctaFX, alias bonus komisi yang dibalikin ke lo setiap kali lo trading. Jadi, selain dapet untung dari trading, lo juga dapet cashback dari setiap transaksi yang lo lakuin. Lumayan banget kan?
7. Biaya Trading
Di forex, biaya trading ini biasanya berupa spread. spread ini adalah selisih yg diberikan broker antara harga beli dan harga jual. Spread ini tidak besar, bahkan relatif kecil, terutama di pasangan mata uang yang liquiditasnya besar seperti EUR/USD. Selain spread, beberapa broker juga ngasih biaya swap (biaya bunga) kalau lo tahan posisi semalaman, kecuali kalau lo trading di akun bebas swap (Islamic account).
Di trading saham, biaya trading berupa komisi yang dibebankan broker setiap kali lo beli atau jual saham. Komisi ini biasanya tetap, jadi semakin besar transaksi lo, semakin besar juga komisinya. Selain itu, ada juga biaya PPh, PPN, dan biaya lain yang bisa bikin trading saham lebih mahal dibanding forex.
8. Risiko yang Dihadapi
Risiko trading forex lebih tinggi dibanding saham, terutama karena leverage yang besar dan volatilitas pasar yang tinggi. Kalau lo gak hati-hati, lo bisa kehilangan seluruh modal dalam waktu singkat. Oleh karena itu, manajemen risiko sangat penting di forex. Lo harus pasang stop loss dan gak boleh serakah.
Risiko trading saham lebih rendah, terutama kalau lo pilih saham yang fundamentalnya kuat dan punya prospek jangka panjang. Tapi tetap aja, harga saham bisa turun drastis kalau ada sentimen negatif dari pasar atau kinerja perusahaan yang memburuk. Jadi, lo harus rajin mantau berita dan laporan keuangan perusahaan.
9. Jenis Trading
Di forex, lo bisa trading kapan aja, bahkan dalam waktu yang sangat singkat (scalping). Ada berbagai jenis trading yang bisa lo pilih, mulai dari trading jangka pendek (day trading) hingga jangka panjang (swing trading). Fleksibilitas ini bikin forex menarik buat trader aktif yang suka ngambil keuntungan dari pergerakan harga harian.
Sementara di saham, kebanyakan trader fokus pada jangka menengah hingga panjang. Ada juga day trading di saham, tapi likuiditas dan volatilitas yang lebih rendah bikin gak semua saham bisa ditradingkan harian. Jadi, saham lebih cocok buat lo yang pengen investasi jangka panjang dan gak terlalu sering mantau pergerakan harga.
Kesimpulan
Jadi, mana yang lebih baik, trading forex atau trading saham? Jawabannya, tergantung gaya trading lo dan tujuan keuangan lo.
- Kalau lo suka pasar yang likuid, fleksibel, dan pengen profit cepat dengan risiko tinggi, forex bisa jadi pilihan yang tepat. Jangan lupa, manfaatin rebate OctaFX buat nambah keuntungan lo!
- Tapi kalau lo lebih suka investasi jangka panjang, dengan risiko yang lebih rendah dan fokus pada pertumbuhan perusahaan, trading saham mungkin lebih cocok buat lo.
Intinya, dua-duanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang penting, lo harus belajar dulu, pahami risiko, dan bikin strategi yang sesuai sama tujuan keuangan lo. Jangan lupa, bijak dalam ngambil keputusan, dan selalu kelola risiko dengan baik!
tetapi menurug gw, puncak dari seorang pengusaha itu adalah investasi, tapi faktanya investasi saham adalah bisnis terbaik sepanjang masa. dan keajaiban dunia ke 8 adalah recomponding investasi.